Kau yang dingin menghampiri mimpiku

dan melukiskan namamu.

Kau cantik meski tanpa senyum

dan itu memang sisi cantikmu

Kau ramah saat berbicara

kuharap selamanya kan begitu karena itu pribadimu

Kau tampak indah bila kau tersenyum.

Jiwakupun tersentuh, mataku terpana dan hatiku berbunga

Kau bagai lukisan dan hatimu pelukisnya.

Ketika kau bahagia senyummu kan nampak

dan ketika kau berduka maka sedihmu kan terlihat

Tapi yang kutahu kau jarang tersenyum.

Kau lebih sering berjwajah asam karena itu sisi cantikmu

Tapi alangkah bahgianya aku

bila kau selalu tersenyum

karena senyummu itulah indahmu
Share on Google Plus

About Hasan Sadili

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar :

Post a Comment